Alhamdulillah,
segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam kepada nabi kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau. Dalam tulisan saya kali ini saya
akan membahas tentang cara mencegah bahaya laten komunisme. Tulisan ini dibuat
berdasarkan hasil rangkuman dari beberapa buku tentang komunisme, antara lain :
·
Teori
Politik Modern, karya SP. Varma.
·
Pengantar
Ilmu Politik, karya Carlton Clymer Rodee.
·
Musuh-musuh
Islam, karya DR. Jabir Qamihah.
·
Menggugat
Islam, karya Muhammad Qutub.
·
Jaringan
Gelap Freemasonry, karya A.D. El Marzdedeq.
Kemudian dengan menambah berdasarkan pendapat saya
sendiri.
Tulisan ini saya buat
untuk menjawab pertanyaan salah satu teman saya yang ditanyakan kepada pemateri
pada acara Pelatihan Pemuda Tanggap Bencana yang diadakan di Indrapuri, Aceh
Besar. Namun, pemateri pada saat itu menurut saya belum bisa menjawab
pertanyaannya dengan jelas sehingga masih menimbulkan keraguan.
A.
Sejarah
Komunisme di Indonesia.
Kelompok
Cahaya, kelompok garis besar Freemasonry dibawa oleh keturunan Yahudi Belanda
aktivis Kelompok Cahaya yang bernama Hendricus Sneevliet. Pada tahun 1914,
Sneevliet dan kawan-kawan giat melebarkan jaringan-jaringannya di kota Semarang
dan Surabaya, dia berhasil memikat beberapa pengurus dan anggota Serikat Islam
cabang Semarang diantaranya Semaun dan Darsono. Semaun merupakan ketua SI
cabang Semarang dan Darsono merupakan seorang wartawan. Sneevliet sering
diundang oleh Semaun untuk memberikan ceramah tentang sosialisme di gedung SI
Semarang.
Pada Bulan
Mei 1914, Sneevliet bersama kawannya H.W. Dekker, J.A. Brandstender, dan P.
Bergsma mendirikan Indische Social
Democratische Vereniging atau yang disingkat ISDV di Surabaya. Tahun 1917
Semaun dan Darsono resmi menjadi anggota ISDV merangkap pimpinan SI Semarang.
Merekapun melakukan kontak dengan Kelompok Cahaya Nederland demi menyukseskan
program mereka. Mereka menyebabkan jaringan Freemasonry Atheis kian meluas
dalam tubuh SI. Pengajian islam diubah setingkat demi setingkat menjadi
pengajian Marxisme. Sebagian anggota SI menolak dengan tegas, SI akhirnya pecah
menjadi dua bagian :
·
SI
yang tetap mempertahankan asas islam, pimpinan H.O.S. Cokroaminoto, H Agus
Salim, Abdul Muis, dll.
·
SI
Sosialis Marxis, pimpinan Semaun, Darsono, Ibrahim Tan Malaka, Muso, dll.
Mereka menamakan diri SI revolusioner sosial.
Kelompok sosialis ini
bekerjasama dengan ISDV mendirikan Serikat Merah/Serikat Rakyat.
Pada tanggal 5 Maret 1919 di Moskow diadakan kongres
komunis internasional ke-3. Lenin, pemimpin kongres menyerukan penyeragaman
nama bagi semua gerakan komunis dunia. Maka pada tanggal 23 Mei 1920, lahirlah
Partai Komunis Indonesia yang disingkat PKI, diresmikan di gedung Serikat Islam
(SI) Semarang, dengan pengurus :
·
Ketua : Semaun.
·
Wakil
Ketua : Darsono
·
Sekretaris : Bergsma.
·
Bendahara : Dekker.
·
Anggota : Baars.
Pada tanggal
12 November 1926, PKI berusaha menghimpun kekuatan untuk berontak dengan memperalat kaum buruh, tapi gagal.
Sejak itu PKI bergerak secara ilegal. Pimpinan PKI banyak yang dibuang ke
Digul, digantung dan sebagainya. Sebagian anggotanya masuk ke dalam tubuh
gerakan-gerakan nasional dan pendidikan.
Ketika RI
tengah menghadapi siasat pecah belah Belanda ( yaitu dengan membantu kerajaan
yang lemah untuk menaklukkan kerajaan yang kuat dan akhirnya keduanya harus
tunduk kepada Belanda) pada tahun 1948 Muso dan Mr. Amir Syarifuddin
memproklamirkan negara komunis di Madiun yang menelan korban jiwa beribu-ribu
orang. PKI membantai lawan politiknya termasuk ribuan umat islam. RI segera
menumpas pemberontakan tersebut tapi, Presiden Soekarno tidak membubarkan PKI
pada masa itu.
Setelah lama
bergerak secara ilegal, akhirnya PKI timbul kembali. Mereka berusaha merebut
hati rakyat kecil dengan janji-janji muluk. Setelah berhasil melumpuhkan lawan
politiknya, PKI menjadi sponsor NASAKOM dan Ganyang Malaysia. Mereka menghimpun
kekuatan dan akhirnya meletuslah G 30S/PKI pada tahun 1965. Akibat peristiwa
itu, PKI dibubarkan. Anggota PKI yang tidak tertangkap menjadi PKI malam dan
berusaha merasuk ke setiap organisasai yang ada.
B.
Pertentangan
Paham Komunisme dengan Ajaran Islam.
1.
Dasar
dari paham komunisme adalah materialisme semata, hanya mempercayai dan meyakini
apa yang dapat diraba oleh indra manusia. Engels berkata : “Hakikat alam hanya
terbatas pada materinya.” Kaum materialis berpendapat bahwa manusia adalah
suatu unsur yang hanya memantulkan gejala-gejala yang ada di luar. Mereka juga
berpendapat, “Bahwa apa yang disebut ruh bukanlah sesuatu yang mempunyai wujud
tersendiri dan terpisah, ia hanyalah penjelmaan dari benda.” Maka kita akan
hidup dengan orang-orang materialis dalam suasana kebendaan semata, meremehkan
soal keruhanian dan menganggapnya tidak ilmiah. Padahal islam menolak hidup
dalam lingkungan sempit ini. Komunisme merendahkan nilai-nilai manusia dan
mengubahnya dari makhluk berderajat tinggi menjadi makhluk hewani yang hanya
memusatkan minatnya pada tuntutan-tuntutan seperti yang diterapkan oleh Karl
Marx, yaitu dalam bentuk sandang, pangan, papan, dan kepuasan seksual.
2.
Menurut
paham komunis, manusia adalah makhluk pasif yang tidak dapat bertindak bebas
dalam menghadapi kekuatan ekonomi dan desakan materi, Karl Marx berkata,
“Cara-cara produksi yang dilakukan manusia itulah yang mempengaruhi semua
perkembangan sosial, politik dan intelektual. Bukan perasaan yang menentukan
wujudnya, melainkan sebaliknya, keadaan sosial mereka itulah yang menentukan
wujud mereka.” Islam memandang manusia sebagai makhluk yang positif. Ia
mempunyai kehendak dan kemauan meskipun dengan sendirinya harus tunduk pada
kekuasaan yang absolut, yaitu kehendak Allah.
“Dan Allah mengerahkan untuk kalian semua yang ada di langit dan di bumi
(sebagai rahmat) daripada-Nya.” QS. Al-Jatsiyah:1-3.
Allah menetapkan bahwa
manusia adalah kekuatan tertinggi di atas bumi, serta bahwa semua kekuatan
ekonomi dan materi dikerahkan menurut kehendak serta demi kepentingan manusia.
3.
Marx
percaya bahwa manusia dapat menentukan nasibnya sendiri jika memiliki
pengetahuan ilmiah tentang masyarakat. Perubahan revolusioner dalam sifat
positivisme (sifat yang menyatakan bahwa sesuatu pernyataan harus didasari
penelitian dengan metode empiris) dapat terjadi dengan adanya ilmu komunisme.
Dalam islam nasib atau yang biasa ita sebut takdir adalah urusan Allah, kita
sebagai makhluk hanya bisa mengikuti takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah
sejak sebelum kita diciptakan.
4.
Teori
komunis juga didasari oleh pembentukan tatanan dunia baru yang dipelopori oleh
gerakan Freemasonry. Teori komunis bagi Marx bukan saja penggambaran atau
penjelasan tentang realita kehidupan masyarakat dan manusia, ataupun ramalan
masa depan, melainkan juga senjata yang diperlukan bagi penghancuran
masyarakat-kelas dan sebuah cetak biru bagi pembentukan dunia baru,
berlandaskan pengetahuan bahwa manusia dapat menciptakan dirinya sendiri.
Dengan menolak adanya tiga sumber tradisi humanis teosentris barat−yaitu
Yunani, Yahudi dan Kristen−Marx mengungkapkan bahwa pada masa yang akan datang
manusia sebagai pencipta dapat merupakan senjata paling berkuasa dalam
perubahan sosial.
Intinya, dalam teori
komunis sangat banyak sekali pemahaman yang jelas-jelas bertentangan dengan
fitrah kemanusiaan ataupun
kekuasaan absolut ketuhanan.
C.
Cara
Mencegah Bahaya Laten Komunisme.
Bahaya laten adalah
suatu kondisi keadaan yang menjadi sangat berbahaya jika hal tersebut
benar-benar terjadi karena dapat merusak konsep dan keseluruhan nilai yang ada.
Secara logika, cara untuk mencegah bahaya adalah dengan menghindari,
meminimalisir atau menghilangkan sesuatu yang menjadi penyebab bahaya tersebut.
Dalam tuliasan ini yang kita bahas adalah cara mencegah bahaya komunisme, jadi
cara mencegah bahaya tersebut adalah dengan mencegah masuknya pemahaman sesat tersebut
ke negara kita. Menurut saya ada 3 tahap dalam melakukan pemberantasan terhadap
paham komunisme, yaitu :
1.
Tahap pertama merupakan tahap pencegahan. Tahap
ini harus dilakukan jauh-jauh hari sebelum masuknya pemahaman komunis. Tahap
ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pembinaan atau kaderisasi agama
kepada para pemuda maupun orang dewasa agar memiliki keimanan dan ketakwaan
yang kuat sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh pemahaman yang sesat. Kemudian
kita juga perlu berdoa agar dilindungi dan dijauhkan oleh Allah SWT dari
pemahaman yang menyesatkan. Selanjutnya dengan melakukan sosialisasi tentang
bahaya komunisme di kalangan pelajar, akademisi, pegawai, maupun masyarakat
umum. Dengan sosialisasi ini diharapakan masyarakat sadar akan bahaya gerakan
komunisme tersebut sehingga ketika datang pengaruh dari luar, masyarakat dapat
langsung melakukan perlawanan terhadap pengaruh tersebut.
2.
Tahap kedua merupakan tahap pemberantasan,
tahap ini harus segera diterapkan jika sudah muncul bibit-bibit komunisme
sebelum paham ini mengakar di dalam masyarakat. Tetapi menurut saya, jika tahap
pertama berhasil dilakukan, maka paham komunis itu tidak akan bisa singgah di
dalam masyarakat. Tetapi jika tahap pertama tidak berhasil ataupun terlambat
dilakukan, maka kita harus segera melakukan pemberantasan terhadap paham sesat
tersebut. Ingat dalam tahap pemberantasan ini yang diberantas bukan
penganutnya, tapi paham itu sendiri kecuali ketika mereka sudah melakukan
pemberontakan, penghinaan, atau penyerangan yang lain, baru kita harus
memberantas “sekalian sama
orang-orangnya”. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah melakukan
pemastian/klarifikasi terhadap orang atau kelompok yang dicurigai menganut
paham komunisme. Hal ini harus dilakukan karena kita tidak tahu secara pasti
apakah orang/kelompok tersebut benar-benar menganut paham itu atau tidak. Setelah ada
kepastian baru dilakukan pengusutan terhadap kelompok tersebut. Pengusutan ini
meliputi dari mana asal paham komunis yang mereka anut, siapa pelopornya, dan
apa tujuan kelompok tersebut. Seperti yang kita ketahui, sejak terjadinya
G30S/PKI gerakan maupun pemahaman komunisme sudah dilarang di Indonesia. Jadi
jika ada gerakan yang terbukti menganut paham tersebut akan diadili berdasarkan
hukum yang berlaku. Selanjutnya adalah melakukan pembinaan terhadap penganut
paham tersebut agar mereka kembali ke ideologi Pancasila dan Al-Qur’an dan
Hadits. Pada umumnya, orang yang menganut paham ini sudah tidak ada agama lagi,
karena komunisme juga berlandaskan teori homosentris yang menyatakan bahwa
manusia sebagai pusat alam semesta. Teori ini biasa dianut oleh orang Atheis
yang tidak percaya akan adanya tuhan. Atheisme ini juga melandasi lahirnya
teori evolusi Charles Darwin dan teori psiko-analisis Sigmund Freud. Bagi
orang-orang seperti ini perlu dilakukan pembinaan agar mereka mau bertaubat dan
kembali ke agamanya. Pembinaan kembali/rehabilitasi ini dapat dilakukan dengan
pembekalan kembali dan penguatan keimanan dan ketakwaan agar memiliki rohani
yang kuat dan tidak terpengaruh oleh paham sesat lagi. Dengan pembinaan ini
diharapkan para mantan komunis yang sudah bertaubat memiliki iman yang kokoh
dan mampu mempertahankan keyakinannya.
3.
Tahap terakhir ini merupakan tahap pembersihan.
Tahap ini hampir sama
dengan tahap pertama. Pada tahap ini juga harus dilakukan kaderisasi bagi
masyarakat tentang bahaya komunisme dan cara mengatasinya.
Hanya ini saja yang dapat saya sampaikan dalam tulisan saya kali ini.
Semoga denagn tulisan yang saya buat ini dapat membuka khazanah saya pribadi
dan saudara sekalian.
Sekian dan terima kasih..
Lantai II gedung SMA Plus Al-‘Athiyah
Kelas XI-A
26 November 2016
09.55
Dari saya Fathin Shafly Marzuki, untuk masa depan generasi muda
Indonesia.
Makasih udah mau jawab prtanyaan saya
ردحذفYa sama-sama, semoga bisa menjawab keingintahuan anda.
حذفNantikan artikel selanjutnya.
إرسال تعليق